KARAKTERISTIK MINYAK IKAN SARDIN (Sardinella sp.) HASIL PEMURNIAN BERTINGKAT

Categorie(s):
   Jurnal
Author(s):
   Dini Wulan Dari, Made Astawan, Nur Wulandari, Sugeng Heri Suseno
Tahun:
   2017
Nama Penulis:
 Dini Wulan Dari, Made Astawan, Nur Wulandari, Sugeng Heri Suseno
Item Type:
 Journal
Keyword(s):
IFOMA, IFOS, minyak ikan sardin, parameter oksidasi, pemurnian bertingkat
Abstract :
Minyak ikan di Indonesia diproduksi tidak hanya dari bahan baku ikan secara langsung, tetapi dapat juga diolah dari hasil samping proses pengalengan dan penepungan ikan melaui proses pemurnian. Hasil pemurnian dengan satu kali proses belum memuaskan dari aspek pemenuhan parameter mutu oksidasinya. Oleh sebab itu, minyak ikan hasil samping penepungan ikan perlu dimurnikan dengan cara yang lebih intensif, salah satunya melalui proses pemurnian bertingkat. Tujuan dari penelitian ini meningkatkan kualitas minyak ikan yang berasal dari hasil samping penepungan ikan melalui pemurnian bertingkat. Pemurnian bertingkat yang dilakukan yaitu pemurnian satu kali (P1), pemurnian dua kali (P2), dan pemurnian tiga kali (P3) yang memberikan hasil yang bervariasi pada sifat fisik, parameter oksidasi, dan profil asam lemak. Warna minyak ikan paling cerah terdapat pada sampel P2, densitas terendah terdapat pada sampel P3 (0,63 g/cm3), rendemen tertinggi terdapat pada sampel P1 (44,42%), FFA terendah pada sampel P3 (0,37%), PV terendah pada sampel P3 (6,46 meq/kg), AnV terendah pada sampel P1 (25,59 meq/kg), TOTOX terendah pada sampel P1 (48,11 meq/kg), dan kandungan PUFA tertinggi pada komposisi asam lemak terdapat pada sampel P2 (37,02%). Minyak ikan sardin hasil pemurnian yang diperolah dari hasil samping penepungan ikan dengan pemurnian bertingkat hingga tiga tahap, pada parameter FFA mampu memenuhi kriteria standar IFOS 2014, sedangkan untuk parameter PV, AnV, dan TOTOX mampu memenuhi standar IFOMA.