FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP PENCAPAIAN MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROV.JAMBI

Author(s):
   Dwi Kartika Peberianti, Merry Neherta, Ismar Agustin
Tahun:
   2017
Nama Penulis:
 Dwi Kartika Pebrianti, Merry Neherta, Ismar Agustin
Item Type:
 Karya ilmiah mahasiswa (tesis, skripsi, KTI, laporan PKL)
ISSN/ISBN:
-2456-2165
Keyword(s):
Kinerja, Perawat, Pendidikan pasien, Keluarga
Abstract :
Secara global angka kekambuhan pasien gangguan jiwa mencapai 50-92%. Tingginya angka kekambuhan tersebut salah satu penyebabnya adalah karena kurang pahamnya pasien dan keluarga dalam merawat pasien di rumah setelah pulang dari rumah sakit jiwa. Pemahaman tersebut didapat melalui proses pendidikan yang diberikan tenaga kesehatan, salah satunya adalah perawat. Pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga sangat diperlukan untuk kemandirian pasien setelah pulang kerumah, terutama pada pasien dengan gangguan jiwa.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja perawat dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan pasien gangguan jiwa yang di rawat inap rumah sakit jiwa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 117 orang perawat. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik propotional random sampling dan analisis data menggunakan Chi square. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan juni 2017- Juli 2018. Tempat penelitian di ruang Rawat Inap RS Jiwa Provinsi Jambi. Hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga adalah variabel tingkat pendidikan (p-value : 0,025), motivasi (0,03) dan variabel imbalan (0,003). Faktor yang paling berhubungan adalah faktor imbalan (0,003). Diharapkan bahwa perawat sebagai ujung tombak pelayanan di RSJD Provinsi Jambi meningkatkan peran sebagai supervisor pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya dalam pendidikan pasien dan keluarga bukan hanya sebatas instrument standar akreditasi RS dan penanggung jawabnya saja, namun supervisi langsung saat pemberian asuhan seperti saat melakukan assasmen dan pemberian edukasi pada pasien Kepala ruangan membuat jadwal pelaksanaan supervisi, melakukan bimbingan dan arahan kepada staf keperawatan terhadap pelaksanaan edukasi apabila belum berjalan sesuai standar.
    Link File